Dalam dunia logistik, keterlambatan bukan hanya soal waktu, tetapi juga soal biaya yang bisa membengkak secara signifikan. Salah satu penyebab biaya tambahan yang sering muncul adalah detention. Banyak pelaku bisnis menganggap biaya detention sebagai beban tak terhindarkan, padahal sebagian besar kasus detention sebenarnya bisa dicegah dengan manajemen yang lebih baik. Di tengah semakin ketatnya persaingan, efisiensi biaya logistik menjadi faktor penentu daya saing perusahaan.

Melalui artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai detention, mulai dari pengertian, biaya yang timbul, dampak pada rantai pasok, hingga strategi untuk menghindarinya. Selain itu, kita akan mengaitkan pembahasan dengan tarif logistik dan proses custom clearance agar Anda memiliki gambaran menyeluruh untuk mengoptimalkan pengeluaran perusahaan.

Pengertian Detention

Detention adalah biaya tambahan yang di kenakan oleh pihak pelayaran atau trucking company ketika kontainer tidak dikembalikan tepat waktu setelah masa free time berakhir. Berbeda dengan demurrage yang terjadi saat kontainer masih berada di pelabuhan, detention muncul saat kontainer sudah berada di luar pelabuhan tetapi belum dikembalikan sesuai jadwal.

Keterlambatan ini bisa terjadi karena berbagai alasan, misalnya proses bongkar muat di gudang yang lambat, kurangnya koordinasi antara importir dan trucking, atau masalah administrasi saat custom clearance. Akibatnya, perusahaan logistik membebankan biaya detention harian yang dapat meningkat secara progresif jika keterlambatan semakin lama.

Biaya Detention Dan Perhitungan

Detention adalah denda yang dikenakan ketika kontainer tidak dikembalikan tepat waktu. Berikut adalah biaya dan cara menghitungnya:

  1. Perhitungan Tarif Per Hari
    Biaya detention biasanya dihitung per hari per kontainer. Tarif dapat berbeda tergantung ukuran kontainer, jalur pelayaran, dan negara tujuan. Semakin lama kontainer terlambat dikembalikan, semakin besar total biaya yang harus dibayar perusahaan.
  2. Contoh Perhitungan Tarif 
    Misalnya, tarif detention sebesar USD 50 per hari untuk kontainer 20 kaki. Jika keterlambatan terjadi selama 4 hari, maka total biaya tambahan mencapai USD 200. Jika perusahaan menangani banyak kontainer sekaligus, angka ini bisa membengkak dan mengurangi margin keuntungan secara signifikan.
  3. Dampak pada Cash Flow
    Detention tidak hanya menambah biaya logistik, tetapi juga memengaruhi arus kas. Perusahaan harus menyiapkan dana ekstra yang mungkin tidak ada dalam perencanaan awal. Akibatnya, pengeluaran operasional perusahaan menjadi tidak terkontrol jika keterlambatan sering terjadi dalam logistik.
  4. Pentingnya Manajemen Waktu
    Mengelola jadwal pengembalian kontainer dengan tepat waktu menjadi kunci. Perencanaan yang baik membantu menghindari akumulasi biaya dan menjaga profit tetap stabil. Tim logistik perlu memonitor pergerakan kontainer secara real-time agar risiko detention bisa ditekan seminimal mungkin.

Dampak Detention Terhadap Bisnis

Detention tidak hanya menambah biaya logistik, tetapi juga berdampak langsung pada rantai pasok. Keterlambatan dalam mengembalikan kontainer bisa menyebabkan:

  1. Kenaikan Tarif Logistik
    Biaya detention membuat total ongkos pengiriman melonjak. Hal ini menekan margin keuntungan dan memaksa perusahaan mencari cara untuk mengimbangi beban biaya, misalnya dengan menaikkan harga jual atau memotong biaya operasional lain.
  2. Gangguan Jadwal Distribusi
    Kontainer yang tertahan terlalu lama tidak bisa segera digunakan untuk pengiriman berikutnya. Akibatnya, jadwal distribusi mundur dan lead time semakin panjang, yang bisa menghambat pasokan ke pelanggan.
  3. Penurunan Reputasi Bisnis
    Keterlambatan pengiriman yang berulang akan merusak citra perusahaan. Pelanggan bisa kehilangan kepercayaan karena merasa pengiriman tidak konsisten dan tidak tepat waktu.
  4. Masalah Administratif
    Detention menambah pekerjaan tim administrasi karena harus menangani tagihan tambahan, melakukan verifikasi biaya, dan memastikan pembayaran tepat. Ini memakan waktu dan sumber daya yang seharusnya bisa digunakan untuk aktivitas produktif lain.

Cara Efektif Menghindari Detention

Mengurangi biaya detention bukanlah hal yang mustahil. Berikut beberapa langkah strategis yang bisa diterapkan:

  1. Rencanakan Custom Clearance 
    Pastikan seluruh dokumen bea cukai disiapkan sebelum kontainer tiba di pelabuhan. Dengan begitu, proses clearance dapat di selesaikan lebih cepat, sehingga waktu penggunaan kontainer lebih efisien.
  2. Gunakan Sistem Manajemen Logistik 
    Sistem berbasis software memungkinkan pemantauan status kontainer secara real-time. Perusahaan dapat mengetahui kapan batas waktu pengembalian dan mengambil tindakan lebih cepat sebelum biaya detention muncul.
  3. Optimalkan Jadwal Transportasi
    Buat jadwal distribusi yang selaras dengan jadwal kapal dan free time kontainer. Dengan koordinasi yang baik antara semua pihak logistik, maka risiko keterlambatan itu dapat di minimalkan.
  4. Negosiasi Free Time Dengan Pelayaran
    Jika volume pengiriman cukup besar, negosiasi free time tambahan bisa menjadi solusi. Hal ini akan memberi ruang lebih luas untuk menyelesaikan proses bongkar muat tanpa terburu-buru.

Kesimpulan

Detention merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan tarif logistik membengkak. Dengan memahami pengertian, biaya, dan dampaknya, perusahaan dapat mengambil langkah preventif agar biaya tidak semakin tinggi. Menggunakan strategi perencanaan yang baik, koordinasi antar pihak, dan memanfaatkan software manajemen logistik adalah cara efektif untuk menghindari detention.

Oleh karena itu, Oaktree.id hadir sebagai solusi digital yang membantu bisnis Anda mengelola pengiriman dan menghindari biaya tak terduga seperti detention. Dengan fitur manajemen job order, pelacakan real-time, hingga estimasi biaya otomatis, proses logistik menjadi jauh lebih efisien. Yuk, sederhanakan pengelolaan logistik Anda dan hindari pembengkakan biaya dengan solusi dari software Oaktree.

Bagikan artikel ini ke

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp
Share on telegram
Scroll to Top